Hari ini, 31 desember 2008, penghujung tahun masehi, hari dimana banyak orang diluar sana menyiapkan malem tahun baru, hari dimana gw masih libur semesteran, hari dimana Ibu tercinta gw lahir, hari dimana untuk pertama kalinya dalam beberapa hari ini gw mandi 2 kali sehari, dan hari dimana gw selesai baca 5 cm, novel karya Donny Dirgantoro yang sebenernya uda lama terbitnya. Tapi emang dasar gw nya aja yang telat, hari gini baru baca.
Novel ini tentang persahabatan lima anak manusia. Awalnya gw agak garing bacanya, boring juga dengan syair-syair lagu-lagu barat yang gw gatau dan bukan Cuma satu dua kali ada, tapi berkali-kali ada kutipannya di bagian awal cerita. Lama kelamaan gw makin excited dan gak mo lepas baca novel ini.
Intinya, novel ini bercerita tentang persahabatan, impian, idealisme, cinta, nasionalisme, alam, dan mimpi. Ada satu bagian di novel ini yang membuat gw sangat sangat terharu, suatu hal yang jarang gw dapatkan dari buku-buku yang pernah gw baca.
Bagian akhir, atau lebih tepatnya bagian klimaksnya menurut gw, juga membuat gw termotivasi untuk segera mencoret satu persatu mimpi dalam dream book gw (baca=mewujudkan mimpi).
Gw saranin untuk baca novel ini bagi temen-temen yang belom baca. Dan bagi temen-temen yang pernah baca buku lain yang bagus, bisa juga rekomendasiin bukunya ke gw, atau mungkin menghadiahinya ke gw (*idiih, ngarep).
Arti dari judulnya sendiri baru gw dapetin di bagian-bagian akhir dari novel,
“Kamu taruh di sini… jangan menempel di kening.
Biarkan…
Dia…
Menggantung…
Mengambang…
5 centimeter…
Di depan kening kamu…”
… “…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu… Cuma…”
“Cuma kaki yang akan berjalan jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lama lebih dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”
“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja…”
“Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…”
“Serta mulut yang akan selalu berdoa…"
oke. slamat bermimpi. .
No comments:
Post a Comment