Saya kuliah di Depok, berusia 21 tahun, anak ke dua di keluarga, dan Perempuan. Sama seperti manusia lain di Bumi, saya dilahirkan oleh seorang Ibu Perkasa, seorang Perempuan yang luar biasa. Tidak perlu lagi diceritakan dan dijelaskan panjang lebar, saya rasa semua dari kita setuju akan itu, seorang Ibu adalah luar biasa. Saya belum tahu ingin bercerita mengenai apa tentang Ibu, karena bicara mengenai beliau, selalu membuat saya meleleh, rasa rindu semakin membuncah, terlebih sekarang ketika saya tinggal jauh dari beliau.
Hari ini derajat rasa rindu saya pada Ibu semakin meningkat. Saya berani melakukan apa pun itu jika lima menit dari sekarang ada yang bisa mempertemukan saya dengan Beliau. Haha. Tidak terjangkau logika. Bagaimana bisa sementara saya dan Beliau dipisahkan jarak ribuan kilometer. Belum ada transportasi yang secepat itu selain ‘pintu kemana saja milik Doraemon’ ;) .
Ibu saya Ibu luar biasa. Pekerjaan beliau adalah seorang Ibu Rumah Tangga, profesi luar biasa buat saya. Demikian karena Ibu Rumah Tangga memiliki pengaruh luar biasa besar pada sebuah keluarga. Ibu Rumah Tangga menurut saya termasuk salah satu pekerjaan. Bedanya dengan pekerjaan biasa pada umumnya adalah, Ibu Rumah Tangga tidak menghasilkan uang. Namun perlu dicatat, Ibu Rumah Tangga sebenarnya pun menghasilkan uang, meskipun tidak secara langsung. Seorang suami sebagai kepala rumah tangga harus bekerja menghasilkan uang untuk anak istrinya. Pulang kerumah istrinya selalu menyiapkan makanan buatnya, menyiapkan pakaiannya, dan menyambutnya dirumah. Tepatnya, mengurusinya sehingga kemudian ia, sang suami, dapat bekerja menghasilkan uang. Dan istrinya, sebagai ibu rumah tangga memiliki peran didalamnya. Bukankah berarti Ibu turut ‘menghasilkan’ uang secara tidak langsung ?!
Kembali ke Ibu saya. Ibu saya tidak pernah mengeluh. Saya yakin benar Ibu pernah lelah mengurusi kami anak-anaknya. Belum lagi ketika saya dan saudara membuat onar didalam rumah. Namun Ibu tak mengeluh meski peluh dan lelah menghampiri. Lelahnya, peluhnya, amarahnya, terbayarkan melihat kami anak-anaknya, keluarganya, bahagia. Benar adanya jika kasih ibu tak terhingga sepanjang masa. Meski kami anak-anaknya tak jarang berbuat onar, berbuat salah, Ibu tak pernah bosan menuntun kembali ke jalan yang benar.
Tuan putus asa pernah menghampiriku disuatu malam. Kehadirannya kemudian disambut nona airmata. Kehadiran mereka kemudian semakin menambah sesak. Tak ada ruang. Aku pun duduk terjatuh. Kemudian Ibu datang dan mengangkatku seraya berbisik pelan ketelingaku. Bisikan itu kembali ku dengar lewat lagu yang menemaniku malam ini. Lagu yang semakin membuat rasa rinduku bertambah pada Ibu. Di dalamnya terdapat bisikan yang waktu itu ibu sampaikan, selalu Ibu tanamkan.
Bunda selalu tanamkan, jangan pernah menyerah
Jalani dan panjatkan, kelak syukur kau ucapkan pada diri-Nya . . .
Untuk yang sedang merindukan Ibu, let’s pray for their happiness, for our parents,and for them who u loved
Miss u mom.
3 comments:
rancak rancak lies
dikau berbakti sekali
wanita cantik nana solehah :)
lies kok klo abg comment pake google ID namanya test ya, cara ngrubahnya gmn?
-alkemis-
Bagus dan mengharukan :)
ayo ngeblog lagi terus... salam kenal. Hahaha
Post a Comment