Wednesday, April 27, 2011

Trade

source

Trade adalah film yang menggambarkan isu faktual human trafficking yang terjadi di dunia. Film ini menceritakan bagaimana anak-anak dan perempuan diperdagangkan untuk tujuan eksploitasi seksual. Isi film ini sebagian besar menceritakan, bagaimana perempuan bernama Veronica yang berasal dari Polandia ditipu sesampainya ia di Mexico, diselundupkan untuk diperdagangkan di Amerika Serikat dan bunuh diri diperjalanan menuju Amerika. Selain Veronika, bersamanya ditangkap pula Adriana, gadis berusia 13 tahun yang sedang mengendarai sepeda barunya di Mexico.
Larangan Ibunya untuk tidak boleh bersepeda dilanggarnya karena senangnya ia menerima sepeda baru yang dihadiahi kakak laki-lakinya Jorge dihari ulang tahunnya. Diam-diam kemudian Adriana bersepeda keluar rumah tanpa sepengetahuan Ibunya. Diperjalanan ia diculik dan disekap disebuah rumah dimana ia bertemu dengan Veronika dan perempuan dewasa lain yang akan diperdagangkan. Jorge yang akhirnya tahu adiknya disekap mengikuti para penculik sampai pada akhirnya ia terpaksa menyelundupkan diri untuk bisa sampai ke Amerika, tempat tujuan adiknya diperdagangkan. Diperjalanan Jorge dibantu seorang polisi yang belakangan diketahui mencari anak perempuannya yang bertahun-tahun sebelumnya diperdagangkan juga. Film yang berlatar di Mexico dan Amerika ini menggambarkan bagaimana penderitaan anak perempuan yang berusia tidak lebih dari 13 tahun dieksploitasi secara seksual, dijauhkan dari orang-orang yang dicintai hanya untuk keuntungan materi sekelompok orang yang terorganisir membawanya ke Amerika untuk di jadikan komoditas yang bisa diperlakukan sesukanya, dilelang untuk setumpuk uang. Selain perempuan, ada juga anak laki-laki yang dijual kepada laki-laki phedofilia.
Film ini bertema besar perdagangan manusia  (human trafficking), menurut Undang-undang RI Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, perdagangan manusia atau perdagangan orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau member bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam Negara maupun antar Negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi. Eksploitasi yang terjadi dalam film ini adalah eksploitasi seksual. Pada undang-undang yang sama, eksploitasi seksual diartikan sebagai  segala bentuk pemanfaatan organ tubuh seksual atau organ tubuh lain dari korban untuk mendapatkan keuntungan, termasuk tetapi tidak terbatas pada semua kegiatan pelacuran dan pencabulan.  Di Indonesia, kasus seperti pada film ini terjadi. Bahkan, UNICEF memperkirakan lebih dari 100.000 perempuan  dan anak diperdagangkan setiap tahunnya di Indonesia. [1]
Di film ini, Ibu gadis kecil Adriana menyadari bahwa lingkungannya cukup berbahaya untuk anaknya, oleh karenanya ia tidak mengizinkan anaknya pergi bersepeda. Perempuan dan anak-anak yang menjadi korban ditangkap dengan cara diculik atau dengan modus penipuan seperti yang dialami Veronica. Mereka kemudian diselundupkan ke USA untuk diperjualbelikan disana. Mereka dipaksa berpose dan dipotret untuk kemudian hasil foto mereka di unggah ke internet dan dilelang. Di film ini beberapa anggota kepolisian wilayah yang mereka lewati mengetahui adanya anak-anak dan perempuan yang diperjualbelikan, namun sayangnya mereka malah menjadi pemulus pengiriman anak-anak dan perempuan yang diperdagangkan ke Amerika.
Dalam film ini digambarkan bahwa perempuan dan anak-anak tidak hanya mengalami trafficking namun juga prostitusi dan menjadi objek pornografi. Perempuan dikotrol integritas terhadap tubuhnya dan dipaksa berpose erotis untuk difoto dan kemudian hasilnya diunggah ke internet.
Di akhir film ini disebutkan CIA memperkirakan antara 50.000 dan 100.000 anak perempuan, laki-laki dan perempuan diperdagangkan setiap tahun ke Amerika Serikat dan lebih dari 1 juta orang didunia diperdagangkan melintasi perbatasan internasional.  
Overall film ini recommended untuk ditonton. Seperti  film pada umumnya, menggambarkan realita kehidupan nyata yang mempunyai misi tertentu. Film ini mencoba menyampaikan pesan pada  audience bahwa inilah realita kehidupan dimana perempuan seringkali menjadi objek dan korban. Lewat film ini semoga menimbulkan awareness pada masyarakat untuk lebih melindungi Perempuan dan anak-anak.

No comments: