Beberapa tahun yang lalu mungkin ada yang masih ingat, sebuah iklan RCTI yang bertempat di Pasar Terapung, Banjarmasin Kalsel. “RCTI OKee…” seorang ibu yang berjualan sayur mayor dengan senyum lebar mengangkat tangannya membentuk oke.
Yah, kurang lebih seperti itu akhir dari iklan RCTI yang sepertinya kini sudah tidak terlihat lagi, padahal menurut saya iklannya Oke : ) . Pasar terapung adalah sebuah pasar tradisional yang ada di Banjarmasin, lebih tepatnya di Sungai Barito. Akhir bulan juni yang lalu ketika berada di Banjarmasin saya dan keluarga menyempatkan diri mengunjungi tempat yang satu ini. Untuk bisa melihat ramainya pasar terapung, ternyata sebaiknya sekitar jam 5 pagi kita sudah harus ada disana.
Pasar terapung adalah seperti sebuah pasar pada umumnya, tempat terjadinya transaksi jual beli. Yang unik dari pasar ini dibandingkan pasar-pasar lainnya di Kalimantan bahkan di Indonesia adalah, penjual dan pembeli berada di sebuah perahu kecil yang oleh penduduk setempat disebut jukung. Jukung ini digerakkan oleh dayung yang dikayuh. Ada satu jenis perahu lagi yang disebut klotok, yang membedakannya dengan jukung adalah, perahu ini digerakkan oleh mesin. Barang yang diperdagangkan pada umumnya sayur-sayuran, buah-buahan, dan makanan-makanan kecil. Untuk melakukan transaksi jual-beli, perahu-perahu milik pedagang dan pembeli tentunya harus berdekatan dan berhimpitan agar mudah melakukan transaksi.
Sekitar jam 5.30 pagi, saya dan keluarga sampai di Pasar Terapung menggunakan klotok yang disewakan. Sepertinya kami sudah cukup terlambat, menurut seorang saudara yang menetap di Banjarmasin, saat ramai-ramainya pasar terapung adalah sekitar jam 5 pagi. Ketika menghampiri lokasi pasar terapung, banyak pedagang yang menghampiri klotok yang saya naiki untuk menawarkan barang-barang dagangannya. Tidak hanya klotok yang kami tumpangi, klotok lain yang sepertinya membawa turis domestic seperti kami (hhe) juga dihampiri para pedagang.
Setelah masih berkeliling disekitar pasar, ternyata ada juga yang berjualan soto banjar khas Banjarmasin di tengah sungai, diatas sebuah klotok yang terbilang cukup besar. Kalau mau makan soto ditengah sungai, perahu kita harus merapat mendekati klotok yang berjualan Soto tersebut, lalu kita bisa dengan mudah berpindah ke klotok tersebut.
Selain belanja buah-buahan, saya dan keluarga sarapan makanan kecil di Pasar Terapung. Pedagang makanan kecil yang menjual kue-kue seperti donat meletakkan dagangannya tepat ditengah perahunya, lalu ada semacam tongkat yang cukup panjang yang sudah didesign untuk dapat digunakan para pembelinya mengambil makanan menggunakannya dari perahu yang berbeda. Seperti memancing.hhe.
pasar diatas sungai
masih gelap
pasar mulai semakin sepi
bukan hanya sayur dan buah
jeruk
pasar terapung
Ketika matahari mulai berani menampakkan diri dan pasar pun mulai sepi, saya dan keluarga akhirnya berkeliling menyusuri sungai hingga sampai di Pulau Kembang. Pulau kembang adalah taman wisata yang dijadikan konservasi kera. Jadi disana seisi pulau banyak kera yang bergelantungan kesana kemari. Ongkos masuknya hanya lima ribu per orang. Di dalam kita bisa menggunakan jasa pemandu untuk berkeliling pulau melihat kera-kera. Mudah menemukan para pemandu jika kita ingin menggunakan jasanya, ketika memasuki pulau, sudah terlihat perempuan yang membawa-bawa sebilah tongkat dan wajah yang dihiasi seperti bedak cair putih yang berantakan. Bisa ditebak, pemandu ini seperti pawang yang menakut-nakuti kera agar tidak mengganggu para pengunjung. Sayang saya tidak mengambil gambarnya. Kata seorang pemandu, kera-kera disini nakal-nakal, suka mengambil barang-barang milik pengunjung. Apalagi kalau lagi lapar. Tapi kita juga bisa memberi makan langsung kera-kera yang ada karena ada penjual yang sengaja berjualan kacang keliling. Tapi jangan harap mendekat ketika mereka sedang benar-benar kelaparan, yah yang namanya orang kelaparan(eh) monyet kelaparan, apa saja yang ada ditangan bisa direbut.hhe.
pulau kembang
ini kera
ini bukan kera
pelataran masuk pulau kembang
keranya mau ikut foto
3 comments:
itu di foto terakhir pasti begini ceritanya..
ii: ayo photo..!!
ibu2:haduuhhh..ini tangan gajah kenapa nemplok sih. beraaaatttt. hhahahaha
kasian para ibu-ibu di foto terakhir. mereka dibebani tangan gajahmu yang berat itu, ii. hahahaa
*jadi malu
wkwkwk
Post a Comment