Saturday, September 19, 2009

Cerpen anak SD


Pernah denger lagu pagi yang menakjubkan nya seila on 7 ?
Aku adalah salah satu yang senang mendengar lagunya. Lagu ini juga pernah menginspirasiku membuat sebuah cerpen ketika aku masih dibangku SD. Cerpen itu masih kusimpan sampai sekarang. Sederhana, amat sederhana bahkan, ceritanya biasa, amat biasa malahan, tapi aku senang membacanya. Bagaimana tidak, kini aku dibangku kuliah dan membaca ulang karyaku sendiri yang kubuat bertahun-tahun silam. Apapun itu, betapapun biasanya karya itu, aku senang.
Oleh karena itu, gak ada salahnya juga aku posting cerpen itu. siapa tahu ada pelajaran yang bisa dipetik dari cerpen anak SD ini, WHO KNOWS !!
PAGI YANG MENAKJUBKAN
“Huhh,nggak mau” teriak meldy seraya memberontak. Anak berumur 9 tahun ini bersembunyi di bali pintu seraya mengoceh. “hehh, meldy kan nggak mau diajak Paman liburan di desa, di desa itu kan jeleeek, nggak enak, gak ada playstation, gak ada game lainnya ….”
“meldy, kan kamu sendiri yang kepengen liburan di sana” kata mama dengan lembut. Dengan terpaksa meldy keluar dari balik pintu, menuju kamarnya untuk mengambil koper yang berisi pakaian yang sudah mamanya siapkan. Dengan cemberut meldy pamitan kepada kedua orangtua dan Reldy kakaknya.
“eh, jangan cemberut gitu dong !” kata Paman saat di mobil yang meluncur menuju desa Paman. “emang sih desa banyak pohon tapi nggak ada permainan sama sekali” ujar Meldy dalam hati.
“dy, meldy, bangun ! udah sampe nih!” kata Paman sambil menggoncang-goncangkan tubuh Meldy yang kini terjaga. “oh, udah nyampe” kata Meldy sambil mengucek-ngucek matanya. Paman lalu mengankat barang bawaan Meldy, sementara Meldy hanya memandangi rumah Paman yang sederhana tapi halaman rumahnya sangat lebar.
Malamnya, saat makan malam sudah tiba dilantai dapur sudah tergelar tikar dan makanan tempe, telur, singkong, lalapan sayur dan air putih. Melihat Meldy tertegun Bi’ Mutie berkata “ maaf ya Mel, makanannya ini aja, nggak kayak di tempat mama” “eh, nggak papa kok Bi” gumam Meldy terbata-bata. Suasana dirumah Paman sangat sepi hanya ada Meldy, Paman, dan Bibinya, karna Paman dan Bibi belum dikaruniai seorang anakpun. Hanya tedengar suara jangkrik yang bersahut-sahutan.
Sehabis makan Paman berkata “tidurlah nak, besok pagi ada yang menunggumu” , “hahh, siapa?” Tanya Meldy penasaran. “tidurlah, esok nani kau juga akan tahu” sambung Paman.
“kukuuuruyuuuk…” suara ayam berkokok membangunkan Meldy. “ahh” Meldy mengucek-ngucek matanya sambil berjalan menuju jendela. Ketika Meldy membuka daun jendela “hemmmmmm” Meldy menghirup udara pagi lalu terkejut melihat pemandangan pagi, indahnya suara burung, udara pagi, dan….ternyata di halaman rumah Paman banyak anak sedang bermain. Meldy jadi ingin bermain bila meliha anak-anak lain. Segera dia mgambil handuk, sabun, gosok gigi, dan lainnya untuk mandi.
“Berrr” dingin sekali saat Meldy menyentuh air di bak mandi, rasanya enggan bila ingin mandi, tapi nanti nggak bisa bermain “ gumam Meldy dalam hati.
Dengan rapi Meldy menuju daput untuk sarapan, kali ini gemblong dan secangkir susu. Sehabis sarapan buru-buru Meldy ke halaman rumah, melihat anak-anak bermain. Seger banget deh suasana pagi didesa. Meldy mendekati anak-anak yang sedang bermain sesuatu. “eh, mau ikut main?” ajak seorang anak. “boleh-boleh” sahut Meldy bersemangati. Tetapi Meldy bingung permainan apa sih ini? Tanya Meldy. “ ini namanya regesan” sahut seorang anak yang langsung nmengajarinya bermain regesa.
Tidak terasa matahari sudah berada tepat diatas kepala, waktunya untuk pulang. “ hmm, seru banget nih kayaknya !” kata Paman . “iya nih Paman” kata Meldy sambil mengelap keringatnya.
“uhh”coba waktu masih pagi kan bisa main terus” gumam Meldy kesal sambil membereskan pakaiannya. Pamannya sudah menungunya untuk mengantar pulang ke kota.
Dalam perjalanan dia berkata dalam hati. “ pagi didesa memang menakjubkan”. Kini, baginya desa sangat indah. pagi yang menunggunya telah ia temui, meskipun tidak ada playstation dan game lainnya didesa, ada permainan yang lebih menyenangkan. Meldy sudah membayangkan bila sampai dirumah nanti dia punya sejuta cerita untuk keluarganya.
Tamat.
Demikianlah cerpen yang pernahku buat kala duduk dibangku SD. Banyak hal yang sebenernya ga jelas, maklum saja, created by a child under 14. Yang jelas, aku senang membacanya. Cause I made it alone.
Untuk anak-anak lain diluar sana, berapapun usianya, ekspresikan dirimu, tulis apa yang ingin kau tuliskan. Semangaaaattt . . . !!



1 comment:

kebvo kecil said...

cRita baguss heR..
palgi buaT anak SD..:)
btw minaL aidziN yakz..:)